Pages

Labels

2012 (4)

Selasa, 27 November 2012

Cara membuat Petis dan kerupuk Ikan




kamis, 22 November 2012. Hari yang sangat melelahkan bagi siswa Sma negeri 1 Sibolga, terutama bagi anak kelas XI-IPA 1. Saya Mengucapkan terima kasih kepada bapak H. Sirait atas tugas kelautannya dan bapak O.Simatupang atas tugas Blognya yang mengharuskan saya berada di warnet sampai malam. Arigato gozaimasu...... :D 
 Akhirnya saya memutuskan untuk membagi kenangan bahagia ini dengan teman-teman, dan agar adek kelasku bisa tinggal kopas dari blog ini.
Jadi langsung saja...

LAPORAN PRAKTIKUM

1.       Judul                   :     Pembuatan Kerupuk Ikan
2.     Tujuan                
Ø Untuk mengetahui cara pembuatan kerupuk ikan
Ø Untuk memenuhi tugas praktik kelautan
3.     Teori singkat
                            Kerupuk merupakan produk makanan ringan yang sangat populer dan dapat dibuat dari berbagai bahan seperti terigu, tapioka, tepung beras, tepung ketan, tepung singkong, dan lain-lain. Untuk meningkatkan protein kerupuk, dapat ditambahkan ikan sebagai bahan baku. Kerupuk ikan banyak diproduksi di berbagai daerah di Indonesia khususnya daerah pesisir atau dekat dengan sungai besar. Ikan yang dapat digunakan dalam pembuatan kerupuk misalnya ikan tengiri, ikan kakap, ikan patin jambal, atau ikan lain yang nilai ekonominya rendah. Pembuatan kerupuk ikan dapat dilakukan dengan metode pengeringan dan tanpa pengeringan. Tahapan pembuatan kerupuk ikan dengan pengeringan adalah penyiangan ikan, penghancuran daging ikan, pencampuran dengan bumbu, pencetakan, dan pengeringan secara mekanis maupun konvensional. Tahapan pembuatan kerupuk ikan tanpa pengeringan adalah penyiangan ikan, penghancuran daging ikan, pencampuran dengan bumbu, pencetakan, dan penggorengan.
4.     Alat dan Bahan


Alat
Bahan
Kompor
Daging ikan halus 500 gram
Kuali
Tepung tapioka 1 kg
Pisau
Telur bebek 6 butir
Wajan
Garam 1,5 ons
Sendok
Soda 0,25 ons
Talenan
Gula 500 gram
5.     Prosedur
a. Persiapan
ü  Cuci ikan dan buatlah fillet
ü  Haluskan / giling daging ikan tersebut sampai halus
ü  Timbang daging ikan halus 500 gram
ü  Timbang bahan-bahan tambahan / bumbu yang diperlukan.

b. Membuat Adonan
ü  Campurkan daging halus dengan garam, gula,soda dan telur sambil
diremas-remas.
ü  Kemudian masukkan tepung tapioka sedikit demi sedikit sambil
diaduk hingga adonan rata dan tidak lengket di tangan (bila perlu dapat
diberi air).
c. Pembungkusan
ü  Adonan yang telah lumat dicetak atau dibentuk silinder yang besarnya
menurut kebutuhan dan keinginan
ü  Kemudian dibungkus dengan daun pisang atau plastik. Adonan dapat juga dapat dicetak menggunakan cetakan dari kaleng.
d. Pengukusan
ü  Pengukusan dilakukan selama 1 – 2 jam sampai adonan matang. Untuk
mengetahui adonan tersebut matang dapat dilakukan dengan memasukkan lidi
pada adonan tersebut.
ü  Bila adonan tidak lengket pada lidi berarti adonan
tersebut sudah matang
e. Pemotongan
ü  Adonan yang sudah matang dibiarkan dingin (simpan selama 1-2 hari).
Kemudian dipotong / diiris tipis-tipis ( ketebalan 1 – 2 mm)
f. Penjemuran
ü  Irisan kerupuk diatur diatas rak / para-para penjemuran dan dijemur sampai kering.
6.     Hasil pengamatan
1.         Kerupuk berwarna kecokelatan
2.       Daging ikannya sangat terasa,kurang gurih,dan agak keras
3.       Tekstur daging agak gelap karena ikan yang digunakan adalah ikan tuna
7.     Kesimpulan
1.       Kerupuk ikan yang berasal dari daging ikan tuna berwarnna agak gelap.
2.     Pembuatan kerupuk ikan dapat dilakukan dengan metode pengeringan dan tanpa pengeringan. Tahapan pembuatan kerupuk ikan dengan pengeringan adalah penyiangan ikan, penghancuran daging ikan, pencampuran dengan bumbu, pencetakan, dan pengeringan secara mekanis maupun konvensional. Tahapan pembuatan kerupuk ikan tanpa pengeringan adalah penyiangan ikan, penghancuran daging ikan, pencampuran dengan bumbu, pencetakan, dan penggorengan.
8.     Daftar Pustaka
F ,Marganof, Pembuatan Kerupuk ikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
www.wikipedia.com
aulialiar.blogspot.com

LAPORAN PRAKTIKUM

9.     Judul                   :      Pembuatan Petis Udang
10.   Tujuan              
Ø Untuk mengetahui cara pembuatan petis udang
Ø Mengetahui pemanfaatan limbah produk-produk hasil laut baik itu limbah ikan,dan udang
Ø Untuk Memenuhi tugas praktik kelautan
11.     Teori singkat      
                            Petis adalah komponen dalam masakan Indonesia yang dibuat dari produk sampingan pengolahan hasil laut yang berkuah (biasanya dari pindang, kupang atau udang) yang dipanasi hingga cairan kuah menjadi kental seperti saus yang lebih padat. Dalam pengolahan selanjutnya, petis ditambah karamel gula batok. Ini menyebabkan warnanya menjadi coklat pekat dan rasanya manis.
                            Pembuatan petis merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan limbah produk-produk hasil laut baik itu limbah ikan, udang maupun kupang. Pembuatannya sebenarnya sangatlah sederhana karena memang tidak membutuhkan alat dan keahlian khusus. Hanya saja perlu ketelatenan dalam pembuatannya, karena jika memproduksi dalam kapasitas banyak membutuhkan waktu yang cukup lama.
12.    Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Kompor
Udang 2 kg
Pisau
Gula merah
Kuali
Tepung Tapioka
Wajan
Air bersih
Talenan
Garam
Periuk
Bawang Merah/ Bawang Putih





13.    Pprosedur:
Dalam pembuatan petis udang ada dua cara yang bisa kita lakukan yaitu :
1. Dengan sari udang, udang direbus kemudian diambil sarinya, bekasnya kita sebut ebi.
2. Dengan daging udang, tidak diambil sarinya.
Adapun teknik pembuatan petis udang itu adalah  :
a.        Udang dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus,
b.        Udang diremas-remas sambil sedikit-demi sedikit dituangi air
c.        Cairan remasan udang disaring lalu direbus bersama garam dan gula.
d.        Ampasnya diremas-remas lagi dan diberi air lagi lalu disaring lagi dan airnya ditambahkan pada rebusan pertama. Perebusan kurang lebih satu jam , air rebusan udang mendidih, udang diwajan akan bergumpal-gumpal, lalu wajan berisi rebusan air udang diturunkan dari tungku ,
e.        Air rebusan udang dituangkan dalam panci melalui saringan,
f.         Didiamkan sejenak kemudian di beri gula merah sebanyak 1 kg, kemudian diaduk-aduk terus sampai rata, dengan diaduk-aduk sari udang akan mengental ,
g.        Selanjutnya sari udang yang telah dicampur gula direbus lagi sampai mendidih. 
h.        Selanjutnya rebusan sari udang ini disaring lagi agar kotoran yang berasal dari gula dapat dibuang. Penyaringan dilakukan sebelum kental.
i.         Lalu sari udang ini direbus lagi.
j.         Sari udang semakin lama semakin mengental kemudian dikasih garam secukupnya sambil diaduk-aduk , garam dimasukan setelah sari udang mengental.
k.        Kalau adonan terlalu kental harus dikasih gula merah lagi secukupnya lalu diaduk-aduk lagi perlu diingat air gula harus disaring dulu agar tidak kotor.
l.         Pembuatan petis sudah selesai.
m.      Selanjutnya wajan diturunkan dari tungku dan petis dibiarkan sampai dingin.
n.        Setelah dingin masukan petis kedalam tempat yang sudah dicuci bersih, petis sudah siap dihidangkan.
14.    Hasil pengamatan
1.         Petis udang berwarna hitam gelap
2.         Kental,rasanya manis dan gurih
3.        Dan bau udangnya sangat jelas tercium.
4.        Berbentuk seperti kecap (saos tiram)
15.    Kesimpulan
1.         Pembuatan petis memanfaatkan limbah laut yang tidak terpakai.
2.        Petis menghasilkan panganan yang berwarna gelap,kental, dan rasanya manis dan gurih.
3.        Pembuatan petis udang sebenarnya sangatlah sederhana karena tidak membutuhkan alat dan keahlian khusus. Hanya saja perlu ketelatenan dalam pembuatannya, karena jika memproduksi dalam kapasitas banyak membutuhkan waktu yang cukup lama.
16.    Daftar Pustaka
Aulialiar.blogspot.com

petis Udang
kerupuk ikan

0 komentar:

Posting Komentar