Akhirnya saya memutuskan untuk membagi kenangan bahagia ini dengan teman-teman, dan agar adek kelasku bisa tinggal kopas dari blog ini.
Jadi langsung saja...
LAPORAN PRAKTIKUM
1. Judul : Pembuatan Kerupuk Ikan
2.
Tujuan
Ø Untuk
mengetahui cara pembuatan kerupuk ikan
Ø Untuk
memenuhi tugas praktik kelautan
3. Teori
singkat
Kerupuk merupakan
produk makanan ringan yang sangat populer dan dapat dibuat dari berbagai bahan
seperti terigu, tapioka, tepung beras, tepung ketan, tepung singkong, dan
lain-lain. Untuk meningkatkan protein kerupuk, dapat ditambahkan ikan sebagai
bahan baku. Kerupuk ikan banyak diproduksi di berbagai daerah di Indonesia
khususnya daerah pesisir atau dekat dengan sungai besar. Ikan yang dapat
digunakan dalam pembuatan kerupuk misalnya ikan tengiri, ikan kakap, ikan patin
jambal, atau ikan lain yang nilai ekonominya rendah. Pembuatan kerupuk ikan
dapat dilakukan dengan metode pengeringan dan tanpa pengeringan. Tahapan
pembuatan kerupuk ikan dengan pengeringan adalah penyiangan ikan, penghancuran
daging ikan, pencampuran dengan bumbu, pencetakan, dan pengeringan secara
mekanis maupun konvensional. Tahapan pembuatan kerupuk ikan tanpa pengeringan
adalah penyiangan ikan, penghancuran daging ikan, pencampuran dengan bumbu,
pencetakan, dan penggorengan.
4. Alat
dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Kompor
|
Daging ikan halus 500 gram
|
Kuali
|
Tepung tapioka
1 kg
|
Pisau
|
|
Wajan
|
Garam 1,5 ons
|
Sendok
|
Soda 0,25 ons
|
Talenan
|
Gula 500 gram
|
5.
Prosedur
a.
Persiapan
ü Cuci ikan dan buatlah fillet
ü Haluskan / giling daging ikan tersebut sampai
halus
ü Timbang daging ikan halus 500 gram
ü Timbang bahan-bahan tambahan / bumbu yang
diperlukan.
b.
Membuat Adonan
ü Kemudian masukkan tepung tapioka sedikit demi
sedikit sambil
diaduk hingga adonan rata dan tidak lengket di tangan (bila perlu dapat
diberi air).
diaduk hingga adonan rata dan tidak lengket di tangan (bila perlu dapat
diberi air).
c.
Pembungkusan
ü Adonan yang telah lumat dicetak atau dibentuk
silinder yang besarnya
menurut kebutuhan dan keinginan
menurut kebutuhan dan keinginan
ü Kemudian dibungkus dengan daun pisang atau
plastik. Adonan dapat juga dapat dicetak menggunakan cetakan dari kaleng.
d.
Pengukusan
ü Pengukusan dilakukan selama 1 – 2 jam sampai
adonan matang. Untuk
mengetahui adonan tersebut matang dapat dilakukan dengan memasukkan lidi
pada adonan tersebut.
mengetahui adonan tersebut matang dapat dilakukan dengan memasukkan lidi
pada adonan tersebut.
ü Bila adonan tidak lengket pada lidi berarti
adonan
tersebut sudah matang
tersebut sudah matang
e.
Pemotongan
ü Adonan yang sudah matang dibiarkan dingin
(simpan selama 1-2 hari).
Kemudian dipotong / diiris tipis-tipis ( ketebalan 1 – 2 mm)
Kemudian dipotong / diiris tipis-tipis ( ketebalan 1 – 2 mm)
f.
Penjemuran
ü Irisan kerupuk diatur diatas rak / para-para
penjemuran dan dijemur sampai kering.
6.
Hasil pengamatan
1.
Kerupuk berwarna
kecokelatan
2.
Daging
ikannya sangat terasa,kurang gurih,dan agak keras
3.
Tekstur
daging agak gelap karena ikan yang digunakan adalah ikan tuna
7.
Kesimpulan
1. Kerupuk
ikan yang berasal dari daging ikan tuna berwarnna agak gelap.
2. Pembuatan kerupuk
ikan dapat dilakukan dengan metode pengeringan dan tanpa pengeringan. Tahapan
pembuatan kerupuk ikan dengan pengeringan adalah penyiangan ikan, penghancuran
daging ikan, pencampuran dengan bumbu, pencetakan, dan pengeringan secara
mekanis maupun konvensional. Tahapan pembuatan kerupuk ikan tanpa pengeringan
adalah penyiangan ikan, penghancuran daging ikan, pencampuran dengan bumbu,
pencetakan, dan penggorengan.
8.
Daftar Pustaka
F
,Marganof, Pembuatan Kerupuk ikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1985
www.wikipedia.com
aulialiar.blogspot.com
www.wikipedia.com
aulialiar.blogspot.com
LAPORAN PRAKTIKUM
9.
Judul : Pembuatan Petis Udang
10. Tujuan
Ø Untuk mengetahui cara pembuatan petis udang
Ø Mengetahui pemanfaatan limbah produk-produk
hasil laut baik itu limbah ikan,dan udang
Ø Untuk Memenuhi tugas praktik kelautan
11.
Teori singkat
Petis
adalah komponen dalam masakan Indonesia yang dibuat dari produk sampingan
pengolahan hasil laut yang berkuah (biasanya dari pindang, kupang atau udang)
yang dipanasi hingga cairan kuah menjadi kental seperti saus yang lebih padat.
Dalam pengolahan selanjutnya, petis ditambah karamel gula batok. Ini
menyebabkan warnanya menjadi coklat pekat dan rasanya manis.
Pembuatan
petis merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan limbah
produk-produk hasil laut baik itu limbah ikan, udang maupun kupang. Pembuatannya
sebenarnya sangatlah sederhana karena memang tidak membutuhkan alat dan
keahlian khusus. Hanya saja perlu ketelatenan dalam pembuatannya, karena jika
memproduksi dalam kapasitas banyak membutuhkan waktu yang cukup lama.
12.
Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Kompor
|
Udang 2 kg
|
Pisau
|
Gula merah
|
Kuali
|
Tepung Tapioka
|
Wajan
|
Air bersih
|
Talenan
|
Garam
|
Periuk
|
Bawang Merah/
Bawang Putih
|
13.
Pprosedur:
Dalam pembuatan petis udang ada dua cara yang
bisa kita lakukan yaitu :
1. Dengan sari
udang, udang direbus kemudian diambil sarinya, bekasnya kita sebut ebi.
2. Dengan daging udang, tidak diambil sarinya.
Adapun teknik pembuatan petis udang itu
adalah :
a.
Udang dicuci bersih lalu ditumbuk sampai
halus,
b.
Udang diremas-remas sambil sedikit-demi
sedikit dituangi air
c.
Cairan remasan udang disaring lalu direbus
bersama garam dan gula.
d.
Ampasnya diremas-remas lagi dan diberi air
lagi lalu disaring lagi dan airnya ditambahkan pada rebusan pertama. Perebusan
kurang lebih satu jam , air rebusan udang mendidih, udang diwajan akan
bergumpal-gumpal, lalu wajan berisi rebusan air udang diturunkan dari tungku ,
e.
Air rebusan udang dituangkan dalam panci
melalui saringan,
f.
Didiamkan sejenak kemudian di beri gula merah
sebanyak 1 kg, kemudian diaduk-aduk terus sampai rata, dengan diaduk-aduk sari
udang akan mengental ,
g.
Selanjutnya sari udang yang telah dicampur
gula direbus lagi sampai mendidih.
h.
Selanjutnya rebusan sari udang ini disaring
lagi agar kotoran yang berasal dari gula dapat dibuang. Penyaringan dilakukan sebelum
kental.
i.
Lalu sari udang ini direbus lagi.
j.
Sari udang semakin lama semakin mengental
kemudian dikasih garam secukupnya sambil diaduk-aduk , garam dimasukan setelah
sari udang mengental.
k.
Kalau adonan terlalu kental harus dikasih gula
merah lagi secukupnya lalu diaduk-aduk lagi perlu diingat air gula harus
disaring dulu agar tidak kotor.
l.
Pembuatan petis sudah selesai.
m. Selanjutnya wajan
diturunkan dari tungku dan petis dibiarkan sampai dingin.
n.
Setelah dingin masukan petis kedalam tempat
yang sudah dicuci bersih, petis sudah siap dihidangkan.
14. Hasil pengamatan
1.
Petis udang
berwarna hitam gelap
2.
Kental,rasanya manis dan gurih
3.
Dan bau udangnya sangat jelas tercium.
4.
Berbentuk seperti kecap (saos tiram)
15. Kesimpulan
1.
Pembuatan petis memanfaatkan limbah laut yang
tidak terpakai.
2.
Petis
menghasilkan panganan yang berwarna gelap,kental, dan rasanya manis dan gurih.
3.
Pembuatan petis
udang sebenarnya sangatlah sederhana karena tidak membutuhkan alat dan keahlian
khusus. Hanya saja perlu ketelatenan dalam pembuatannya, karena jika
memproduksi dalam kapasitas banyak membutuhkan waktu yang cukup lama.
16. Daftar Pustaka
Aulialiar.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar